Collections

Collections

Minggu, 11 Maret 2012

“Peranan Telepon Genggam Terhadap Remaja.”


BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah
Suatu titik terang yang bermula pada suatu kesederhanaan pada kehidupan manusia, telah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan bernama Teknologi. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih,  komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak.
Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi telah berkembang pesat dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman sehingga terjadi pengalihan fungsi teknologi. Contohnya pada salah satu fasilitas canggih pada masa ini yang akan penulis bahas yaitu mengenai telepon genggam yang lebih dikenal dengan sebutan Handphone.
Di kalangan remaja, handphone digunakan sebagai alat multi fungsi karena multi fungsi tersebut para remaja dapat menggunakan secara positif dan negatif. Ini tergantung dari tiap individu dan tentu akan membawa dampak bagi remaja. Hal-hal tersebutlah yang akan dibahas dalam makalah ini yang berjudul “Peranan Telepon Genggam Terhadap Remaja.”

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah perkembangan telepon genggam dari masa ke masa?
  1. Bagaimanakah dampak penggunaan telepon genggam bagi remaja?
  2. Bagaimanakah tindakan yang seharusnya dilakukan remaja untuk menghindari penyalahgunaan telepon genggam?
C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal sebagai berikut.
1.   Perkembangan telepon genggam dari masa ke masa.
2.   Dampak penggunaan telepon genggam bagi remaja.
3.   Tindakan yang seharusnya dilakukan remaja untuk menghindari penyalahgunaan telepon genggam.
D.    Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini ditujukan untuk pihak-pihak sebagai berikut.
1.        Masyarakat umum
Manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat umum dari makalah ini nantinya adalah sebagai berikut.
a.       Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan telepon genggam.
b.      Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai dampak penggunaan telepon genggam terhadap remaja.
c.       Memberikan gambaran kepada masyarakat mangenai pengaruh telepon genggam terhadap remaja.
d.      Masyarakat bisa tahu tentang tindakan apa yg seharusnya dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan telepon genggam.
2.      Pembaca
Adapun manfaat yang dapat diperoleh oleh pembaca dari makalah ini yakni:
a.       Pembaca bisa tahu tentang perkembangan telepon genggam.
b.      Memberikan informasi pembaca mengenai dampak penggunaan telepon genggam terhadap remaja.
c.       Pembaca akan tahu  pengaruh dari telepon genggam terhadap remaja.
d.      pembaca bisa tahu tentang tindakan apa yg seharusnya dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan telepon genggam.
3.      Penulis
Manfaat yang penulis peroleh dari makalah ini adalah:
a.       Menambah wawasan penulis tentang perkembangan telepon genggam.
b.      Penulis jadi lebih tahu tentang dampak dari penggunaan telepon genggam terhadap remaja.
c.       Penulis menjadi tahu tentang apa saja pengaruh dari telepon genggam terhadap remaja.
d.      penulis tahu tentang tindakan yg seharusnya dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan telepon genggam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Telepon Genggam
Telepon genggam atau handphone adalah sebuah perangkat komunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon. Namun, telepon genggam lebih bersifat praktis dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel. Dengan demikian, penggunaan telepon genggam dianggap lebih memudahkan pengguna komunikasi.
Menurut Hasibuan (2001:92) komunikasi ialah suatu proses yang melibatkan usaha-usaha untuk mengelompokkan, memilih dan mengirimkan lambing-lambang yang sedemikian rupa sehingga membantu seorang pendengar atau penerima mengamati dan menyusun kembali dalam pikirannya arti atau makna yang terkandung dalam pikiran pengirim. Selanjutnya Koncaid dan Schramn (dalam Viny Arviana, 2011) menyatakan komunikasi sebagai sebuah proses, artinya komunikasi merupakan proses berbagi/menggunakan sebuah informasi secara bersama dan pertalian antara para peserta dalam proses informasi tersebut dinamakan komunikasi. Ciri adanya proses komunikasi menurutnya adalah harus ada 2 pihak atau lebih, dan ada proses berbagi informasi sehingga harus selektif dalam memilih alat komunikasi dan memilih pola yang sesuai untuk menggambarkan pikiran. Lebih jauh ia menyatakan bahwa langkah-langkah dalam sebuah proses komunikasi adalah menciptakan informasi, menyampaikan informasi tersebut, memperdalam perhatian, menafsirkannya, memahaminya lalu melaksanakan, serta timbulnya pengertian bersama.
Selanjutnya, Berlo (dalam Viny Arviana, 2011) menyatakan komunikasi sebagai cara mempengaruhi orang lain. Komunikasi bermaksud mempengaruhi orang lain, dimana unsur komunikasi menurutnya adalah adanya Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), Receiver (penerima), dan Effect (akibat). Sedangkan dalam Pasal 1 UU No. 36 Tahun 99 (dalam Viny Arviana, 2011) pengertian telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulan bahwa telepon genggam adalah suatu teknologi yang diciptakan oleh manusia. Tujuannya adalah untuk mempermudah berkomunikasi antar sesama. Selain untuk berkomunikasi, telepon genggam juga bisa untuk menyampaikan.

B.     Fungsi Telepon Genggam
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, telepon genggam umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini telepon genggam juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G).
Dewasa ini, peranan telepon genggam sudah menjadi sebuah kebutuhan Primer sehari-hari, berikut ini kategori telepon genggam berdasarkan Fungsi (Wikipedia, 2011).
1.      Telepon Genggam Bisnis
Telepon genggam jenis ini ditujukan untuk orang yang menginginkan perangkat bisnis dalam genggamannya, biasanya telepon genggam yang telah memiliki kemampuan ini tergolong pintar "Smartphone". Berbagai aplikasi bisnis terdapat dalam ponsel ini dan dapat membuat pekerjaan kantor dapat dilihat dan dikerjakan dalam sebuah telepon genggam.
Telepon genggam jenis ini merupakan telepon genggam berjenis multimedia, dimana semua aktivitas yang berhubungan dengan musik, seni, foto, sosial dan lainnya dapat diatasi dengan sebuah telepon genggam.
Telepon genggam jenis ini lebih banyak mengandalkan tampilannya, dan dapat membuat pemiliknya sangat puas meskipun dengan fitur yang terkesan "seadanya". Tetapi dibalik itu semua, sebuah telepon genggam Fashion dapat berharga berkali kali lipat dari harga telepon genggam. Dewasa ini dapat ditemukan telepon genggam yang berharga lebih mahal dari harga sebuah kendaraan bahkan lebih mahal dari harga sebuah rumah.
Telepon genggam jenis ini diperuntukan untuk orang yang menginginkan telepon genggam yang simpel, fitur yang disematkan dalam telepon genggam ini merupakan fitur inti, tanpa teknologi baru.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada banyak macam dari telepon genggam. Macamnya tersebut mulai dari yang standar sampai ke yang canggih. Tiap-tiap macam telepon genggam tersebut memiliki fungsi masing.

C.    Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Menurut Hurlock, 1992 (dalam Mudjiran dkk, 2005) remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja adalah suatu tahap dalam perkembanga dimana terjadi kematangan alat seksual dan tercapainya kemampuan reproduksi. Sehubungan dengan perkembangan, Chaplin, 2002 (dalam Desmita, 2009) mengartikan perkembangan sebagai berikut.
1.      Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati.
2.      Pertumbuhan.
3.      Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional.
4.      Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Untuk mengetahui seorang individu itu berkembang atau tidaknya, Hasibuan, 2001 mengemukakan tentang ciri-ciri dari perkembangan yaitu sebagai berikut.
1.      Masa kanak-kanak merupakan periode dasar dari kehidupan, perkembangan yang lebih dini lebih kritis daripada perkembangan yang datang kemudian.
2.      Perkembangan merupakan hasil dari kematangan dan belajar, ingat teori perkembangan (convergensi) bahwa perkembangan individu akan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan dukungan lingkungan.
3.      Perkembangan berlangsung mengikuti pola teratur.
4.      Dalam perkembangan terdapat perbedaan-perbedaan individual.
5.      Tiap-tiap tahap perkembangan memiliki ciri-ciri yang khan dan mempunyai harapan tertentu sesuai dengan tahapannya.
6.      Tiap tahap perkembangan disertai dengan resiko perkembangan tersendiri.
Havighurst (dalam Mudjiran dkk, 2005) juga menjelaskan 9 tugas perkembangan yang seharusnya dicapai pada periode remaja yaitu sebagai berikut.
1.      Menguasai kemampuan membina hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya atau berbeda jenis kelamin.
2.      Menguasai kemampuan melaksanakan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
3.      Menerima keadaan fisik dan mempergunakannya secara efektif.
4.      Mencapai kemerdekaan emosional dari orang tua.
5.      Memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi.
6.      Memiliki kemampuan untuk memilih dan mempersiapkan diri untuk karir.
7.      Berkembangnya keterampilan inteliktual.
8.      Memiliki keinginan untuk bertanggung jawab terhadap tingkah laku sosial.
9.      Memiliki perangkat nilai dan sistem etika dalam bertingkah laku.
Jadi, remaja adalah suatu tahap perkembangan antara anak-anak dan dewasa. Pada masa perkembangan, remaja yang berkembang sempurna dapat memperlihatkan berbagai kemampuan. Kemampuan-kemampuan ini disebut juga dengan tugas-tugas perkembangan.

D.    Ciri-Ciri Remaja
Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya. Ciri-ciri remaja menurut Hurlock,1992 (dalam Mudjiran dkk, 2005) yaitu.
1.      Masa remaja sebagai periode yang penting.
Yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
2.      Masa remaja sebagai periode pelatihan.
Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
3.      Masa remaja sebagai periode perubahan.
Yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.
4.      Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri.
Sesuatu yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
5.      Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan.
Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi takut.
6.      Masa remaja adalah masa yang tidak realistik.
Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
7.      Masa remaja sebagai masa dewasa.
Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan dalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan fisik maupun psikis pada diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami masalah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agar remaja dapat menjalani tugas perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.

BAB III
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Telepon Genggan dari Masa ke Masa
Sejarah penemuan telepon genggam (Handphone) tidak terlepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon genggam dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai untuk menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan “frequency modulated(FM). Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon genggam atau 0-G, dimana telepon genggam mulai diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil. Sistem telepon seluler dahulu masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini. Generasi ini diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon genggam. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
1.      Telepon Genggam Generasi I
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon genggam pertama dan diperkenalkan kepada publik pada 3 April 1973. Telepon genggam ini memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah merubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz.
Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
2.      Telepon Genggam Generasi II
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital.
Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon seluler dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membayakan pengguna.
3.      Telepon Genggam enerasi III  
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relater lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini.
4.      Telepon Genggam Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourt Generation (4G). 4G merupakan sistem telepon seluler yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrstruktur yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas utnuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line, dll.

B.     Dampak Penggunaan Telepon Genggam Bagi Remaja
Kemajuan teknologi handphone yang sangat pesat menimbulkan dampak positif dan negative bagi para penggunanya, khususnya para remaja.
1.      Dampak Positif.
a.       Mempermudah komunikasi.
b.      Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
c.       Memperluas jaringan persahabatan.
2.      Dampak Negatif.
a.       Mengganggu perkembangan remaja.
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di handphone (HP) seperti: kamera, permainan (games) akan mengganggu remaja dalam menerima pelajaran di sekolah/di kampus. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan handphone untuk mencontek (curang) dalam ujian. Bermain game saat guru/dosen menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
b.      Efek radiasi.
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya, penggunaan telepon genggam juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya remaja lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih telepon genggam, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan telepon genggam secara permanen.
c.       Rawan terhadap tindak kejahatan.
d.      Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku remaja.
Jika tidak ada kontrol dari orang tua, telepon genggam bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak di lihat oleh seorang pelajar.
e.       Pemborosan.
Dengan mempunyai handphone, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau handphone hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.

C.    Tindakan Yang Seharusnya Dilakukan Remaja Untuk Menghindari Penyalahgunaan Telepon Genggam

Berikut adalah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh para remaja untuk menghindari penyalahgunaan dari telepon genggam.
1.      Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang meyangkut pornoaksi dan pornografi.
2.      Tidak membawa handphone ke sekolah atau mematikan handphone saat pelajaran berlangsung agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
3.      Ketika berada dirumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar dan menggunakan handphone.
4.      Belajar sebaik mungkin agar tidak sampai menggunakan handphone saat ujian.
5.      Menghindari mengakses situs porno atau men-download konten-konten porno dari handphone.
6.      Menggunakan handphone jika diperlukan dan untuk hal-hal yang penting saja.
7.      Memperbanyak konten-konten islam pada handphone.
8.      Memberi kode pengaman pada handphone jika diperlukan.

BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Salah satu teknologi yang saat ini sedang trendi dan telah merakyat bagi masyarakat Indonesia terutama remaja adalah handphone. Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Handphone kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi saja tetapi juga sebagai gaya hidup dan penampilan. Handphone semakin memanjakan kita dengan berbagai teknolgi yang diterapkan dan semakin beragam pula cara-cara memanfaatkan fasilitas yang semakin canggih. Kecanggihan handphone tersebut sering mengalihkan akativitas seorang pelajar sebagai tugas utamanya. Banyaknya sisi negatif yang ditimbulkan dengan adanya handphone dari pada positifnya terhadap remaja.

B.     SARAN
Fasilitas canggih yang telah diberikan dalam sebuah handphone sudah semestinya dipergunakan dengan sebaik mungkin dan sebagaimana mestinya. Sebagai seorang remaja hendaknya lebih mengutamakan belajar. Demikian pula orang tua hendaknya lebih mempertimbangkan segala sesuatu yang akan diberikan kepada anak terutama yang memasuki usia remaja. Penggunaan handphone yang terlalu lama dapat menimbulkan hal-hal negatif, maka sebaiknya remaja mengurangi intensitasnya dan menggunakan seperlunya saja.

KEPUSTAKAAN

Arviana, Viny. 2011. “Tinjauan Media-Media Komunikasi Elektronik Sebagai Komponen Teknologi Komunikasi”. Artikel. 4 April 2011. http://vinyarviana.blogspot.com/2011/04/tinjauan-media-media-komunikasi.html. Diunduh tanggal 10 Juni 2011.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hasibuan, Akhyar. 2001. Buku Bahan Ajar Ilmu Prilaku (Psikologi). Padang: Depkes RI.

http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam. Diunduh tanggal 10 Juni 2011

Mudjiran, dkk. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.





0 komentar:

Posting Komentar