Collections

Collections

Kamis, 15 Maret 2012

My English Experience at Senior High School

As we know, in Indonesia English is a foreign language not second language. It’s differently with other country. In Indonesia English is as a foreign Language. So learning English is very important for many people in the world, but right now English is most important. As a English teacher we should know about the students needs to improve their knowledge in learning especially in learning English and to be a professional English teacher we should more often thinking what is method having to wearing for teaching English in school, because it will help the teacher and the students in learning process in order to learning process more effective and the teacher can motivate the students in the classroom in learning process. In my school (SMK N 1 DHARMASRAYA) there are some methods wearing by teacher such as: Grammar Translation Method (GTM), Audio Lingual Method (ALM), Direct Method (DM) and so on.

The first method is Grammar Translation Method (GTM). In here the teachers focus on at grammatical role, learning based on vocabulary, something memorization etc. Though felt difficult for me, but I enjoy learning with my teacher. 
The next method is Audio Lingual Method (ALM). In this method the teacher wearing of drilling method. In drilling method we are very enjoy because in this moment we are can lauder the voice concurrently with my friends. This method, we teach drill word by word. The teacher said “This method can make good our vocabulary”. 
The last method is Direct Method (DM). In direct method we are teach speaking. In here, we asking for to memorization of dialogue a few moment, and continue presenting in front of the class. At the moment, I’m very nervous.

With many methods that used of teachers in school it will make learning become fun of the students. Because, the students in learning easy to boring. So, the teachers must be knew many methods and ways to teaching the students in learning especially in learning English because English is a second language of Indonesian.

As a professional English teacher we should motivate the students in order to we can develop the knowledge of the students. And then, the teacher should know the characteristics and ability of the students with approach to the students in learning. It can make the teacher easy to give the lesson to the students in learning process. The process which is the student learning in second language in addition to their first language. We need some strategies to teach the students in learning English and make English not difficult to study. The teachers make the student to interest with learning English as foreign language. With English we can speak with many people in other country because English is international language.

In conclusion, The teacher must be motivate the students and make the students become more enjoy in learning English with used methods and strategies that used in the school of the teacher. And in the future they are can speak English fluently and they are interest with English. in my school there are some methods wearing by teacher such as: Grammar Translation Method (GTM), Audio Lingual Method (ALM), Direct Method (DM), etc. In fact of study English is not as hard as long as we will learn more and more.

Pentingnya Calon Guru Memahami Tentang PerkembanganPeserta Didik

1.              Sebagai Calon Guru nantinya, Manfaat yang dapat saya petik dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik antara lain:
A.    Dengan mempelajari perkembangan peserta didik saya dapat memahami ciri khas perkembangan dari peserta didik saya. Menurut Blair & Jones,1984; Ramsey,1967, Mead,1970; Dusek,1977; Besonky,1967 (dalam Mudjiran, 2005) ada sejumlah ciri khas perkembangan remaja yaitu:
a)      Remaja mengalami perubahan fisik yang paling pesat
b)      Mempunyai energy yang melimpah
c)      Perhatian mereka lebih terarah pada teman sebaya
d)     Memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis
e)      Periode idealis
f)       Menunjukkan kemandirian
g)      Berada pada periode transisi
h)      Pencarian identitas diri.
  
Selain itu menurut McCandles, 1970; Dusek,1977; Besonky, 1967 (dalam Mudjiran, 2005) remaja memperlihatkan tingkah laku negatif karena lingkungan yang tidak memperlakukan mereka sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan mereka.

B.     Dengan mempelajari perkembangan peserta didik saya mulai mengerti tahap-tahap perkembangan khususnya pada masa remaja.
Menurut Hasibuan (2001) tahapan-tahapan perkembangan itu meliputi sebagai berikut:
1)      Prenatal                       : saat pembuahan sampai lahir
2)      Infaney                        : lahir sampai minggu kedua
3)      Babyhood                            :  akhir minggu kedua sampai 2 tahun
4)      Masa anak awal           : 2 - 6 tahun
5)      Masa anak akhir               :  6 - 12 tahun
6)      Masa Puberitas                    : 12 - 14 tahun
7)             Masa Dewasa Awal    : 18 - 40 tahun
8)             Masa Dewasa madya  : 40 - 60 tahun
9)             Masa Usia Lanjut                :  60 tahun sampai meninggal

C.           Dengan mempelajari perkembangan peserta didik sebagai seorang guru saya akan mampu untuk memahami prilaku peserta saya.
Menurut Sjinner,1938 (dalam Hasibuan), seorang ahli prilaku mengemukakan bahwa prilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan reaksi (respon). Dalam teori belajar, Skinner membedakan dua macam respon yaitu:
1)             Respondent respon (reflective), yaitu respon yang ditimbulkan oleh rangsangan tertentu. Perangsangan seperti itu disebut electing stimulus, karena menimbulkan respon-respon yang relative menetap, misalnya makanan yang lezat menimbulkan keluarnya air liur, cahaya yang kuat menyebabkan mata tertutup dan sebagainya.
2)             0peran Response atau instrumental respon, yaitu respon yang timbul dan berkembang diikuti oleh perangsang tertentu. Perangsang seperti itu disebut reinforcing stimuli, karena perangsangan-perangsangan tersebut memperkuat respon yang telah dilakukan, seperti seorang anak yang belajar dengan tekun memperoleh nilai rapor baik bila diberi hadiah akan meningkatkan usaha belajarnya lagi.

D.          Dengan mempelajari perkembangan peserta didik sebagai seorang guru saya akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan siswa saya di sekolah sesuai dengan perkembangannya

Menurut Maslow, dalam Bill S. Reksadjaya, 1981 (dalam Mudjiran, 2005) merumuskan kebutuhan manusia terdiri dari lima jenis dan jenjang yaitu:
1)             Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan fisik
Contohnya: kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks, udara segar, istirahat, dan sejenisnya.
2)             Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan rasa aman yang bersifat psikis, aman yang dalam bentuk lingkungan emosional seperti aman dari gangguan dan ancaman.
3)             Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki atau kebutuhan sosial, seperti perasaan diterima oleh orang lain, merasa dirinya berguna bagi orang lain, diikutsertakan dalam kelompoknya, dan  lain sebagainya.
4)             Kebutuhan harga diri
Menurut Steers dan Porter, 1987 (dalam Mudjiran, 2005) mengemukakan ada beberapa bentuk kebutuhan harga diri yaitu ingin memiliki citra diri positif, menerima pengakuan, penghargaan dan perhatian dari orang lain.
5)             Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu pengembangan potensi diri

E.            Dengan mempelajari perkembangan peserta didik sebagai seorang guru saya akan berusaha untuk mengembangkan intelektual (intelegensi) peserta didik saya sesuai dengan kemampuan mereka.
Menurut Gunarsa, 1991 (dalam Mudjiran, 2005) intelegensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya, dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul. Sedangkan Yul Iskandar, 1977 (dalam Hasibuan, 2001) mengemukakan pengertian dari intelegensi yaitu kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan hidupnya dibandingkan dengan orang lain.

2.      Analisa Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik di Sekolah mana yang sudah terpenuhi dan mana yang belum terpenuhi.
Sebelumnya kita harus tahu dulu apa tugas-tugas perkembangan. Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
A.    Masa bayi dan anak-anak
1)      Belajar berjalan
2)      Belajar mekan makanan padat
3)      Belajar berbicara
4)      Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
5)      Mencapai stabilitas fisiologik
6)      Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
7)      Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
8)      Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati
B.     Masa Anak Sekolah
1)      Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
2)      Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri  sebagai organism yang sedang tumbuh
3)      Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
4)      Belajar peranan jenis kelamin
5)      Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
6)      Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari
7)      Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
8)      Belajar membebaskan ketergantungan diri
9)      Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga
C.     Masa Remaja
1)      Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
2)      Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
3)      Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
4)      Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
5)      Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
6)      Perkembangan skala nilai
7)      Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
8)      Persiapan mandiri secara ekonomi
9)      Pemilihan dan latihan jabatan
10)  Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
D.    Masa Dewasa Awal
1)      Mulai bekerja
2)      Memilih pasangan hidup
3)      Belajar hidup dengan suami/istri
4)      Mulai membentuk keluarga
5)      Mengasuh anak
6)      Mengelola/mengemudikan rumah tangga
7)      Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
8)      Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
E.     Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
1)      Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
2)      Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
3)      Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
4)      Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
5)      Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
6)      Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.

Berdasarkan tugas-tugas perkembangan yang dikemukakan Havighurst tersebut, pengamatan saya tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di sekolah khususnya pada masa remaja sekolah menengah sangatlah pesat. Saya contohkan saja keponakan  saya yang bernama Deko. Dia baru berumur 17 tahun dan sekarang duduk di bangku sekolah kelas 2 SMA. Semenjak masuk SMA sangat banyak sekali perubahan dari dirinya, baik itu merupakan pertumbuhan ataupun dalam segi perkembangan.

Dari segi pertumbuhan sangat terlihat jelas pada pertumbuhan fisiknya, pada saat kelas 3 SMP tingginya baru sekitar 150 cm, tetapi sekarang tingginya sudah mencapai 165 cm, Begitu juga dengan perkembangannya, pada awal SMA dulu dia terlihat sangat manja dan penangis, tetapi sifat manja dan penangisnya tersebut perlahan mulai hilang seiring dengan bertambahnya usia dan kematangannya dalam berfikir.

Dilihat dari segi pemenuhan kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan itu sendiri, menurut saya pada umumnya kebutuhan- kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi. Hal ini di sebabkan oleh guru yang pada umumnya tidak memperhatikan/tidak berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan guru hanya terfokus pada materi yang diajarkannya tanpa memperhatikan kebutuhan siswanya. Selain itu juga masih banyak guru yang teriakat dengan kurikulum yang memang dirancang hanya untuk memenuhi kebutuhan siswa dari segi intelektual saja. Padahal kebutuhan siswa tidak cukup hanya pada kebutuhan intelektual saja, seperti yang dijelaskan oleh Garrison (dalam Mudjiran, dkk: 2005) ada tujuh kebutuhan khas remaja yaitu:
a.       Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang
b.      Kebutuhan untuk diikutsertakan dan diterima oleh kelompoknya
c.       Kebutuhan untuk mampu mandiri
d.      Kebutuhan untuk mampu berprestasi
e.       Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan dari orang lain
f.       Kebutuhan untuk dihargai
g.      Kebutuhan untuk mendapatkan falsafah hidup
Hal ini juga didukung oleh Komisi Perencanaan Pendidikan Nasional pada National education Assosiation American (dalam Mudjiran, dkk: 2005) yang menyatakan:
a.       Remaja merasa butuh untuk mengembangkan keterampilan yang dapat digunakansebagai bekal untuk bekerja
b.      Remaja sangat memerlukan informasi untuk memelihara kesehatan dan kesegaranfisiknya
c.       Remaja membutuhkan suatu informasi atau pengetahuan tentang hak dankewajiban seorang warga negara yang baik
d.      Memerlukan penngetahuan tentang masalah keluarga dan maknanya bagiindividu maupun masyarakat
e.       Perlu pengetahuan dan informasi bagaiman memperoleh dan memanfaatkanfasilitas yang ada dan bagaimana cara pemeliharaannya
f.       Butuh informasi tentang peranan ilmu penngetahuan bagi kehidupan manusia
g.      Membutuhkan peresapan makna dan penghargaan terhadap seni, music dankeindahan alam
h.      Memerlukan informasi bagaimana cara memanfaatkan waktu luangnya denganbaik
i.        Membutuhkan pengetahuan tentang cara mengembangkan rasa horamat padaorang lain
j.        Membutuhkan wawasan dan pengetahuan untuk mampu berpikir secara rasional 


3.      Penjelasan tentang:
A.    Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan perubahan pada diri individu yang bersifat fisik dan dapat diukur secara kuantitatif, misalnya; perubahan tinggi badan yang dapat di ukur dengan meter, perubahan berat badan yang dapat di ukur dengan kilogram. Sedangkan perkembangan adalah suatu proses perubahan dalam diri individu yang bersifat kualitatif atau fungsi psikologis yang berlangsun secara terus menerus kearah yang lebih baik/progresif yang di sebut kematangan (Mudjiran, 2005).
Menurut Chaplin, 2002 (dalam Desmita, 2009) mengartikan perkembangan sebagai:
1)      Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organism, dari lahir sampai mati.
2)      Pertumbuhan
3)      Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional
4)      Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari
Sedangkan Pertumbuhan menurut Ahmad Thanthowi, 1993 (dalam Desmita, 2009) adalah perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
Untuk mengetahui seorang individu iti berkembang atau tidaknya, Hasibuan, 2001 mengemukakan tentang ciri-ciri dari perkembangan yaitu:
1)      Masa kanak-kanak merupakan periode dasar dari kehidupan, perkembangan yang lebih dini lebih kritis daripada perkembangan yang datang kemudian
2)      Perkembangan merupakan hasil dari kematangan dan belajar, ingat teori perkembangan (convergensi) bahwa perkembangan individu akan dipengaruhi oleh factor pembawaan dan dukungan lingkungan
3)      Perkembangan berlangsung mengikuti pola teratur
4)      Dalam perkembangan terdapat perbedaan-perbedaan individual
5)      Tiap-tiap tahap perkembangan memiliki ciri-ciri yang khan dan mempunyai harapan tertentu sesuai dengan tahapannya.
6)      Tiap tahap perkembangan disertai dengan resiko perkembangan tersendiri

B.     Irama dan tempo perkembangan
Irama dan tempo perkembangan remaja ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan (potensi dasar) dan lingkungan. Makin tinggi potensi dasar makin cepat pula tempo dan irama perkembangannya apabila lingkungan memberikan rangsangan yang sesuai, begitupun sebaliknya (Mudjiran 2005).
Irama dan tempo perkembangan dapat diartikan bahwa suatu perkembangan mengikuti tempo dan irama yang berbeda bagi setiap remaja. Irama dan tempo perkembangan ini berbeda antara setiap siswa. Manurut Hurlock, faktor yang mempengaruhi irama dan tempo perkembangan tersebut adalah:
1)      Intelligensi.
Intellegensi merupakan faktor yang terpenting. Kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jikakecerdasan rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhandan perkembangan.
2)      Seks
Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan fisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak laki-laki. Hal ini jelasa pada anak umurr 9 sampai 12 tahun.

3)      Kelenjar-kelenjar 
Hasil penelitian di lapangan indoktrinologi (kelenjar buntu) menunjukkan adanya peranan penting dari sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dan jelas pengaruhnya terhadap perkembangan anak sebelum dan sesudah dilahirkan
4)      Kebangsaan (ras)
Anak-anak dari ras Meditarian (Lautan tengah) tumbuh lebih cepat dari anak-anak eropa sebelah timur. Anak-anak Negro dan Indian pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan ank-anak kulit putih dan kuning.
5)      Posisi dalam keluarga
Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga, dan sebagainya pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya lebih lambat. Dalam hal ini anak tunggal biasanya perkembangan mentalitasnya cepat, karena pengaruh pergaulan dengan orang-orang dewasa lebih besar.
6)      Makanan
Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda, makanan merupakan faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan danperkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi isinya yang cukup banyak mengandung gizi yang terdiri dari pelbagaiv itamin. Kekurangan gizi/vitamin dapat menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain penyakit.

7)      Luka dan penyakit
Luka dan penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan, meskipun terkadang hanya sedikit dan hanya menyangkut perkembangan fisik saja.
8)      Hawa dan sinar 
Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan faktor yang penting. Terdapat perbedaan antara anak-anak yang kondisi lingkungannya baik dan yang buruk.
9)      Kultur (budaya)

C.     Hukum- hukum perkembangan

Perkembangan fisik dan mental disamping dipengrauhi oleh fatkor-faktor tersebut diatas, juga perkembangan itu berlangsung menurut hukum-hukum tertentu. Adapun hukum-hukum perkembangan menurut Desmita (2009) adalah sebagai berikut:
a)              Hukum kesatuan Organis
Hukum kesatuan Organis adalah satu kesatuan organis, bukan suatu penjumlahan atau suatu kumpulan unsur yang berdiri sendiri.
b)      Hukum tempo Perkembangan
Menurut hukum ini, setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangansendiri-sendiri. Ada sebagian anak yang mengalami perkembangan cepat dan ada pula sebagian anak yang lambat.
c)      Hukum Irama (ritme) Perkembangan
Hukum irama berlaku untuk semua manusia. Baik perkembangan jasmani maupun perkembangan rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan-urutan yang teratur, melainkan merupakan gelombang-gelombang besar dan kecil yang silih berganti.
d)            Hukum Masa Peka
Masa peka ialah masanya suatu fungsi mudah/peka untuk dikembangkan. Masa peka merupakan masa yang terjadi nya dalam perkembangan pada saat-saat tertentu. Misalnya anak usia satu sampai dua tahun yang mengalami masa peka untuk berbicara dan meniru sehingga apa yang diajarkan mudah diikuti dan berhasil dengan baik.
e)              Hukum Rekapitulasi
Merupakan pengulangan ringkasan dari kehidupan suatu bangsa yang berlangsung secara lambat selama berabad-abad. Dengan hukum iniberarti perkembangan jiwa anak itu merupakan ulangan dan adanya persamaan dengan kehidupan sebelumnya (yang dilakukan oleh nenek moyang).
f)               Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Sebagai makhluk hidup, manusia mempunyai dorongan/hasrat untuk mempertahankan diri. Hal ini terwujud pada usaha makan ketika lapar, menyelamatkan diri apabila ada bahaya. Pada anak kecil usaha ini diwujudkan dengan menangis, apabila lapar, haus, rasa tidak enak badan, dan sebagainya. Kemudian si Ibu akan tanggap dengan tanda-tanda tersebu. Dari usaha untuk memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri.
g)      Hukum predistinasi
Predistinasi berarti nasib atau takdir. Berdasarkan hukum ini berarti betapapun sempurnanya pembawaan, bakat dan sifat-sifat keturunan, betapapun baiknya lingkungan dan pemeliharaan anak, serta betapapun lengkapnya sarana dan sumber penghidupan, tetapi proses dan jalan perkembangan itu tidak akan berjalan sebagaimana mestinya tanpa izin dari Allah SWT.

D.    Perbedaan pertumbuhan fisik laki-laki dan perempuan di masa remaja

Pertumbuhan fisik antara laki-laki dan perempuan di masa remaja sangatlah berbeda, pada awal remaja pertumbuhan fisik perempuan umumnya lebih cepat dibanding pertumbuhan fisik laki-laki, tetapi setelah berumur 15 tahun pada umumnya pertumbuhan fisik laki-laki tumbuh dengan pesat.

Menurut Sarlito Wirawan, 1991: 51 (dalam Sunarto dan Hartono, 2009) perbedaan pertumbuhan fisik laki-laki dan perempuan di masa remaja adalah sbb:
1)      Pada anak laki-laki
a)      Pertumbuhan tulang-tulang
b)      Testis (buah pelir) membesar
c)      Tumbuhnya bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
d)     Awal perubahan suara
e)      Ejakulasi (keluarnya air mani)
f)       Bulu kemaluan menjadi keriting
g)      Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya
h)      Tumbuhnya rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot)
i)        Tumbuh bulu ketiak
j)        Akhir perubahan suara
k)      Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
l)        Tumbuh bulu di dada

2)      Pada anak perempuan
a)      Pertumbuhan tulang-tulang
b)      Pertumbuhan payudara
c)      Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan
d)     Mencapai pertumbuhan tinggi badan yang maksimal setiap tahunnya
e)      Bulu kemaluan menjadi keriting
f)       Menstruasi atau haid
g)      Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pertumbuhan tinggi bada selama proses puberitas terjadi juga pertambahan berat badan, yakni sekitar 13 kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak perempuan. Inilah yang di katakana oleh Marlina, 1990 (dalam Desmita, 2009).

4.      Kebutuhan
Setiap manusia memiliki kebutuhan yaitu berupa kebutuhan fisiologis, psikis, dan sosiologis. Setiap orang berusaha dengan berbagai sikap dan tingkah laku untuk memenuhi kebutuhannya itu.Menurut Jumhur dan Moh. Surya, 1975 (dalam Mudjiran 2005) ada sembilan jenis kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan:
a.       Untuk memperoleh kasih sayang
b.      Untuk memperoleh harga diri
c.       Untuk memperoleh prestasi dan posisi
d.      Untuk memperoleh penghargaan yang sama dengan orang lain
e.       Untuk memperoleh kemerdekaan diri
f.       Untuk memperoleh rasa aman dan perindungan diri
g.      Untuk dikenal orang lainh
h.      Untuk merasa dibutuhkan orang lain
i.        Untuk menjadi bagian dari kelompoknya

Alasan mengapa kebutuhan sosial psikologis, kebutuhan fisik remaja, perkembangan intelektual dan perkembangan kreativitas peserta didik kurang diperhatikan oleh guru di sekolah, sementara isi muatan dan materi pelajaran cukup banyak mereka terima adalah karena di sekolah pada umumnya guru lebih fokus untuk mengejar materi ajar sesuai dengan kurikulum yang ada. Sedangkan pada kurikulum itu sendiri tidak banyak materi yang berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Menurut Munandar (dalam Mudjiran, 2005) pembelajaran di sekolah mempunyai kecendrungan:
a)      Mengembangkan aspek kognitif saja
b)      Anak-anak dibiasakan mencari jawaban tunggal
c)      Jawaban satu persoalan hendaknya sama, konsep berpikir divergen

Adapun tindakan yang dapat saya tempuh nantinya saat saya menjadi seorang guru antara seperti mata pelajaran Statika Bangunan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan intelektual dan kreativitas saya bisa membuat tugas untuk membuat tentang perkembangan teraktual pada saat ini, seperti masalah gempa yang berhubungan erat dengan statika bangunan (kekuatan bangunan) atau memberikan kasus baru dalam perencanaan bangunan tahan gempa yang dapat memunculkan kreativitas siswa.
Read, 1971 (dalam Hasibuan,2001) mengemukakan ada sejumlah hal positif yang perlu diperhatikan guru dalam pengembangan kreatifitas siswa di sekolah yaitu:
a)      Kreatifitas merupakan pengalaman seseorang
b)      Suatu produk kreatif merupakan hasil yang belum ada sebelumnya

Guilford (dalam Mudjiran, 2005) menjelaskan bahwa intelegensi berkaitan dengan kemampuan berpikir, sedangkan kreatifitas berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir divergen. Pendidikan Formal di sekolah pada umumnya belum sepenuhnya berperan mengembangkan kreativitas siswa.

5.      Penumbuhan kembangan siswa di sekolah merupakan peran, tugas dan tantangan bagi guru.
a.       Upaya-upaya yang dapat saya lakukan untuk siswa yang kurang kemampuan intelektual dan kreatifitasnya antara lain:

Sehubungan dengan ini, Wellach dan Kogan, 1965 (dalam Hasibuan, 2001) mengemukakan pengertian dari kreatifitas adalah suatu kemampuan untuk mengembangkan hubungan-hubungan kognitif dalam kaitan dengan criteria tertentu, hubungan tertentu banyak diantaranya unik.
Sedangkan menurut Khatena, Torrace, 1973 (dalam Hasibuan, 2001) kreatifitas adalah kekuatan imaginasi untuk menyimpang dari serangkaian persepsi ide, pemikiran serta perasaan, dan mengaruh kehubungan baru yang bermakna.
Untuk anak yang kurang dalam segi intelektual saya akan memberikan soal yang sesuai dengan kemampuannya dan selalu berusaha memotivasinya dalam pengerjaan soal- soaltersebut, misalnya dengan memuji. Dan untuk anak yang kurang kreativitasnya saya akan berusaha untuk mencari tahu terlebih dahulubakat/minat siswa tersebut dan saya akan berusaha membangkitkan bakat / minatnya yang kecil tersebut dan setelah itu asaya akan memberikan penguatan atas minatnya / bakatnya tersebut.

b.      Cara/strategi yang dapat saya lakukan untuk mengatasi siswa yang hiperaktif, nakal, suka menantang dan egois antara lain:

Hiperaktif, nakal, suka menantang dan egois merupakan bagian dari kelakuan menyimpang. Menurut pandangan aliran Behaviourisme, Bill S. Reksadjaya, 1981 (dalam Hasibuan, 2001) mengatakan bahwa prilaku menyimpang itu terjadi apabila:
1)      Seseorang gagal menemukan cara-cara penyesuaian yang cocok untuk prilakunya.
2)      Seseorang belajar tentang cara-cara penyesuaian yang salah (maladaktive dan ineffective).
3)      Seseorang dihadapkan kepada konflik-konflik yang tidak mampu diatasinya.

Untuk siswa yang hiperaktif biasanya hal ini terjadi karena siswa tersebut ingin mendapat perhatian atau sering dikatakan MPO (mencari perhatian orang) jika hal ini yang terjadi saya akan member perhatian yang lebih kepada siswa tersebut, misalnya jika siswa yang hiperaktif tersebut adalah siswa laki-laki maka siswa seperti ini biasanya membutuhkan pengakuan, maka ia dapat diangkat menjadi keamanan lokal.
Dengan diberikan tanggung jawab seperti itu semoga saja ia mulai berubah dan mampu memberikan siatuasi yang mendukung di kelas.

c.       Di sekolah anak kreatif kurang diperhatikan bahkan diabaikan oleh guru. Sehubungan dengan itu upaya-upaya yang dapat saya lakukan untuk menumbuh kembangkan kreatifitas mereka antara lain.

Saya akan berusaha untuk mengembangkan kreatifitasnya tersebut, misalnya dalam mata pelajaran Statika Bangunan saya akan memancing kreatifitas siswa dengan memberikan soal yang jawabannya tidak lagi ada di buku, tetapi lebih merupakan aplikasi dan jawaban tersebut juga tidak hanya punya satu jawaban, seperti memberikan soal tentang penyebab keruntuhan bangunan pasca gempa dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keruntuhan bangunan saat terjadi gempa.



KEPUSTAKAAN

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hasibuan, Akhyar. 2001. Buku Bahan Ajar Ilmu Prilaku (Psikologi). Padang: Depkes RI.



Mudjiran, dkk. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

Sunarto dan Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.