1.
Sebagai
Calon Guru nantinya, Manfaat yang dapat saya petik dari mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik antara lain:
A. Dengan mempelajari perkembangan
peserta didik saya dapat memahami ciri khas perkembangan dari peserta didik
saya. Menurut Blair & Jones,1984; Ramsey,1967, Mead,1970; Dusek,1977; Besonky,1967 (dalam Mudjiran, 2005) ada sejumlah ciri
khas perkembangan remaja yaitu:
a) Remaja mengalami perubahan fisik
yang paling pesat
b) Mempunyai energy yang melimpah
c) Perhatian mereka lebih terarah pada
teman sebaya
d) Memiliki keterkaitan yang kuat
dengan lawan jenis
e) Periode idealis
f) Menunjukkan kemandirian
g) Berada pada periode transisi
h) Pencarian identitas diri.
Selain itu
menurut McCandles, 1970; Dusek,1977; Besonky, 1967 (dalam Mudjiran, 2005) remaja memperlihatkan tingkah laku
negatif karena lingkungan yang tidak memperlakukan mereka sesuai dengan
tuntutan atau kebutuhan perkembangan mereka.
B. Dengan mempelajari perkembangan
peserta didik saya mulai mengerti tahap-tahap perkembangan khususnya pada masa
remaja.
Menurut Hasibuan
(2001) tahapan-tahapan perkembangan itu
meliputi sebagai berikut:
1) Prenatal : saat pembuahan sampai lahir
2) Infaney : lahir sampai minggu kedua
3) Babyhood : akhir minggu kedua sampai 2 tahun
4) Masa anak awal : 2 - 6 tahun
5) Masa anak akhir : 6 - 12 tahun
6) Masa Puberitas : 12 - 14 tahun
7)
Masa
Dewasa Awal : 18 - 40 tahun
8)
Masa
Dewasa madya : 40 - 60 tahun
9)
Masa Usia Lanjut : 60 tahun sampai meninggal
C.
Dengan
mempelajari perkembangan peserta didik sebagai seorang guru saya akan mampu
untuk memahami prilaku peserta saya.
Menurut Sjinner,1938 (dalam Hasibuan), seorang ahli prilaku
mengemukakan bahwa prilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang
(stimulus) dan reaksi (respon). Dalam teori belajar, Skinner membedakan dua
macam respon yaitu:
1)
Respondent
respon (reflective), yaitu respon yang ditimbulkan oleh rangsangan tertentu.
Perangsangan seperti itu disebut electing stimulus, karena menimbulkan
respon-respon yang relative menetap, misalnya makanan yang lezat menimbulkan keluarnya
air liur, cahaya yang kuat menyebabkan mata tertutup dan sebagainya.
2)
0peran
Response atau instrumental respon, yaitu respon yang timbul dan berkembang
diikuti oleh perangsang tertentu. Perangsang seperti itu disebut reinforcing
stimuli, karena perangsangan-perangsangan tersebut memperkuat respon yang telah
dilakukan, seperti seorang anak yang belajar dengan tekun memperoleh nilai
rapor baik bila diberi hadiah akan meningkatkan usaha belajarnya lagi.
D.
Dengan
mempelajari perkembangan peserta didik sebagai seorang guru saya akan berusaha
untuk memenuhi kebutuhan siswa saya di sekolah sesuai dengan perkembangannya
Menurut Maslow, dalam Bill S.
Reksadjaya, 1981 (dalam Mudjiran, 2005) merumuskan kebutuhan manusia terdiri
dari lima jenis dan jenjang yaitu:
1)
Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan yang berhubungan
dengan fisik
Contohnya: kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks,
udara segar, istirahat, dan sejenisnya.
2)
Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan rasa aman yang
bersifat psikis, aman yang dalam bentuk lingkungan emosional seperti aman dari
gangguan dan ancaman.
3)
Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki atau kebutuhan sosial,
seperti perasaan diterima oleh orang lain, merasa dirinya berguna bagi orang
lain, diikutsertakan dalam kelompoknya, dan
lain sebagainya.
4)
Kebutuhan harga diri
Menurut Steers dan Porter, 1987 (dalam Mudjiran, 2005)
mengemukakan ada beberapa bentuk kebutuhan harga diri yaitu ingin memiliki
citra diri positif, menerima pengakuan, penghargaan dan perhatian dari orang
lain.
5)
Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu pengembangan potensi
diri
E.
Dengan
mempelajari perkembangan peserta didik sebagai seorang guru saya akan berusaha
untuk mengembangkan intelektual (intelegensi) peserta didik saya sesuai dengan
kemampuan mereka.
Menurut Gunarsa, 1991 (dalam Mudjiran, 2005) intelegensi
merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan
dan mengamalkannya, dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah
yang timbul. Sedangkan Yul Iskandar, 1977 (dalam Hasibuan, 2001) mengemukakan
pengertian dari intelegensi yaitu kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungan hidupnya dibandingkan dengan orang lain.
2. Analisa Pertumbuhan
dan Perkembangan peserta didik di Sekolah mana yang sudah terpenuhi dan mana
yang belum terpenuhi.
Sebelumnya kita harus tahu dulu apa
tugas-tugas perkembangan. Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas
perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan
masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian
tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai
usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
A. Masa
bayi dan anak-anak
1) Belajar
berjalan
2) Belajar
mekan makanan padat
3) Belajar
berbicara
4) Belajar
mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
5) Mencapai
stabilitas fisiologik
6) Membentuk
pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
7) Belajar
kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
8) Belajar
mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati
B. Masa
Anak Sekolah
1) Belajar
ketangkasan fisik untuk bermain
2) Pembentukan
sikap yang sehat terhadap diri sendiri
sebagai organism yang sedang tumbuh
3) Belajar
bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
4) Belajar
peranan jenis kelamin
5) Mengembangkan
dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
6) Mengembangkan
pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari
7) Mengembangkan
kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
8) Belajar
membebaskan ketergantungan diri
9) Mengembangkan
sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga
C. Masa
Remaja
1) Menerima
keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
2) Menerima
peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
3) Menginginkan
dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
4) Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
5) Belajar
bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
6) Perkembangan
skala nilai
7) Secara
sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
8) Persiapan
mandiri secara ekonomi
9) Pemilihan
dan latihan jabatan
10) Mempersiapkan
perkawinan dan keluarga
D. Masa
Dewasa Awal
1) Mulai
bekerja
2) Memilih
pasangan hidup
3) Belajar
hidup dengan suami/istri
4) Mulai
membentuk keluarga
5) Mengasuh
anak
6) Mengelola/mengemudikan
rumah tangga
7) Menerima/mengambil
tanggung jawab warga Negara
8) Menemukan
kelompok sosial yang menyenangkan
E. Masa
Usia Madya/Masa Dewasa Madya
1) Menerima
dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
2) Menghubungkan
diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
3) Membantu
anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
berbahagia
4) Mencapai
dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
5) Mengembangkan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
6) Mencapai
tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
Berdasarkan
tugas-tugas perkembangan yang dikemukakan Havighurst tersebut, pengamatan saya tentang pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik di sekolah khususnya pada masa remaja sekolah
menengah sangatlah pesat. Saya contohkan saja keponakan saya yang bernama Deko. Dia baru
berumur 17 tahun dan sekarang duduk di bangku sekolah kelas 2 SMA. Semenjak
masuk SMA sangat banyak sekali perubahan dari dirinya, baik itu merupakan pertumbuhan
ataupun dalam segi perkembangan.
Dari segi
pertumbuhan sangat terlihat jelas pada pertumbuhan fisiknya, pada saat kelas 3 SMP
tingginya baru sekitar 150 cm, tetapi sekarang tingginya sudah mencapai 165
cm, Begitu juga dengan perkembangannya, pada awal SMA dulu dia terlihat sangat
manja dan penangis, tetapi sifat manja dan penangisnya tersebut perlahan mulai
hilang seiring dengan bertambahnya usia dan kematangannya dalam berfikir.
Dilihat
dari segi pemenuhan kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan itu sendiri, menurut
saya pada umumnya kebutuhan- kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi. Hal ini
di sebabkan oleh guru yang pada umumnya tidak memperhatikan/tidak berusaha
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan guru hanya terfokus pada materi
yang diajarkannya tanpa memperhatikan kebutuhan siswanya. Selain itu juga masih
banyak guru yang teriakat dengan kurikulum yang memang dirancang hanya untuk
memenuhi kebutuhan siswa dari segi intelektual saja. Padahal kebutuhan siswa
tidak cukup hanya pada kebutuhan intelektual saja, seperti yang dijelaskan oleh
Garrison (dalam Mudjiran, dkk: 2005) ada tujuh kebutuhan khas remaja yaitu:
a. Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang
b. Kebutuhan untuk diikutsertakan dan
diterima oleh kelompoknya
c. Kebutuhan untuk mampu mandiri
d. Kebutuhan untuk mampu berprestasi
e. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan
dari orang lain
f. Kebutuhan untuk dihargai
g. Kebutuhan untuk mendapatkan falsafah
hidup
Hal ini
juga didukung oleh Komisi Perencanaan Pendidikan Nasional pada National education Assosiation
American (dalam Mudjiran, dkk: 2005) yang menyatakan:
a. Remaja merasa butuh untuk
mengembangkan keterampilan yang dapat digunakansebagai bekal untuk bekerja
b. Remaja sangat memerlukan informasi
untuk memelihara kesehatan dan kesegaranfisiknya
c. Remaja membutuhkan suatu informasi
atau pengetahuan tentang hak dankewajiban seorang warga negara yang baik
d. Memerlukan penngetahuan tentang
masalah keluarga dan maknanya bagiindividu maupun masyarakat
e. Perlu pengetahuan dan informasi
bagaiman memperoleh dan memanfaatkanfasilitas yang ada dan bagaimana cara
pemeliharaannya
f. Butuh informasi tentang peranan ilmu
penngetahuan bagi kehidupan manusia
g. Membutuhkan peresapan makna dan
penghargaan terhadap seni, music dankeindahan alam
h. Memerlukan informasi bagaimana cara memanfaatkan
waktu luangnya denganbaik
i.
Membutuhkan
pengetahuan tentang cara mengembangkan rasa horamat padaorang lain
j.
Membutuhkan
wawasan dan pengetahuan untuk mampu berpikir secara rasional
3. Penjelasan
tentang:
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
merupakan perubahan pada diri individu yang bersifat fisik dan dapat diukur
secara kuantitatif, misalnya; perubahan tinggi badan yang dapat di ukur dengan
meter, perubahan berat badan yang dapat di ukur dengan kilogram. Sedangkan
perkembangan adalah suatu proses perubahan dalam diri individu yang bersifat
kualitatif atau fungsi psikologis yang berlangsun secara terus menerus kearah
yang lebih baik/progresif yang di sebut kematangan (Mudjiran, 2005).
Menurut
Chaplin, 2002 (dalam Desmita, 2009) mengartikan perkembangan sebagai:
1) Perubahan yang berkesinambungan dan
progresif dalam organism, dari lahir sampai mati.
2) Pertumbuhan
3) Perubahan dalam bentuk dan dalam
integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional
4) Kedewasaan atau kemunculan pola-pola
asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari
Sedangkan
Pertumbuhan menurut Ahmad Thanthowi, 1993 (dalam Desmita, 2009) adalah
perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya
perbanyakan (multiplication) sel-sel.
Untuk
mengetahui seorang individu iti berkembang atau tidaknya, Hasibuan, 2001
mengemukakan tentang ciri-ciri dari perkembangan yaitu:
1) Masa kanak-kanak merupakan periode
dasar dari kehidupan, perkembangan yang lebih dini lebih kritis daripada
perkembangan yang datang kemudian
2) Perkembangan merupakan hasil dari
kematangan dan belajar, ingat teori perkembangan (convergensi) bahwa
perkembangan individu akan dipengaruhi oleh factor pembawaan dan dukungan
lingkungan
3) Perkembangan berlangsung mengikuti
pola teratur
4) Dalam perkembangan terdapat
perbedaan-perbedaan individual
5) Tiap-tiap tahap perkembangan
memiliki ciri-ciri yang khan dan mempunyai harapan tertentu sesuai dengan
tahapannya.
6) Tiap tahap perkembangan disertai
dengan resiko perkembangan tersendiri
B. Irama dan
tempo perkembangan
Irama dan
tempo perkembangan remaja ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan
(potensi dasar) dan lingkungan. Makin tinggi potensi dasar makin cepat pula
tempo dan irama perkembangannya apabila lingkungan memberikan rangsangan yang
sesuai, begitupun sebaliknya (Mudjiran 2005).
Irama dan
tempo perkembangan dapat diartikan bahwa suatu perkembangan mengikuti tempo dan
irama yang berbeda bagi setiap remaja. Irama dan tempo perkembangan ini berbeda
antara setiap siswa. Manurut Hurlock, faktor yang mempengaruhi irama dan tempo
perkembangan tersebut adalah:
1) Intelligensi.
Intellegensi merupakan faktor yang terpenting. Kecerdasan
yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jikakecerdasan
rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhandan perkembangan.
2) Seks
Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak
tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasmaniyah.
Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari perempuan, tetapi anak
perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih
cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak
perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu
atau dua tahun lebih awal dan fisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada
anak laki-laki. Hal ini jelasa pada anak
umurr 9 sampai 12 tahun.
3) Kelenjar-kelenjar
Hasil
penelitian di lapangan indoktrinologi (kelenjar buntu) menunjukkan adanya
peranan penting dari sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam
pertumbuhan jasmani dan rohani dan jelas pengaruhnya terhadap perkembangan anak
sebelum dan sesudah dilahirkan
4) Kebangsaan (ras)
Anak-anak
dari ras Meditarian (Lautan tengah) tumbuh lebih cepat dari anak-anak eropa
sebelah timur. Anak-anak Negro dan Indian pertumbuhannya tidak terlalu cepat
dibandingkan dengan ank-anak kulit putih dan kuning.
5) Posisi dalam keluarga
Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi
perkembangan. Anak kedua, ketiga, dan sebagainya pada umumnya perkembangannya
lebih cepat dari anak yang pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja
perkembangannya lebih lambat. Dalam hal ini anak tunggal biasanya perkembangan
mentalitasnya cepat, karena pengaruh
pergaulan dengan orang-orang dewasa lebih besar.
6) Makanan
Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda,
makanan merupakan faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan
danperkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi isinya yang cukup banyak
mengandung gizi yang terdiri dari pelbagaiv itamin. Kekurangan gizi/vitamin
dapat menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain penyakit.
7) Luka dan
penyakit
Luka dan penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan, meskipun
terkadang hanya sedikit dan hanya menyangkut perkembangan fisik saja.
8) Hawa dan sinar
Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan faktor
yang penting. Terdapat perbedaan antara anak-anak yang kondisi lingkungannya baik dan yang buruk.
9) Kultur (budaya)
C. Hukum- hukum
perkembangan
Perkembangan fisik dan mental disamping dipengrauhi oleh fatkor-faktor
tersebut diatas, juga perkembangan itu berlangsung menurut hukum-hukum
tertentu. Adapun hukum-hukum perkembangan menurut Desmita (2009) adalah sebagai
berikut:
a)
Hukum kesatuan Organis
Hukum kesatuan Organis adalah satu kesatuan organis, bukan
suatu penjumlahan atau suatu kumpulan unsur yang berdiri sendiri.
b) Hukum tempo Perkembangan
Menurut
hukum ini, setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangansendiri-sendiri.
Ada sebagian anak yang mengalami perkembangan cepat dan ada pula sebagian anak
yang lambat.
c) Hukum Irama (ritme) Perkembangan
Hukum
irama berlaku untuk semua manusia. Baik perkembangan jasmani maupun
perkembangan rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan-urutan
yang teratur, melainkan merupakan gelombang-gelombang besar dan kecil yang
silih berganti.
d)
Hukum Masa Peka
Masa peka ialah masanya suatu fungsi mudah/peka
untuk dikembangkan. Masa peka merupakan masa yang terjadi nya dalam
perkembangan pada saat-saat tertentu. Misalnya anak usia satu sampai dua tahun
yang mengalami masa peka untuk berbicara dan meniru sehingga apa yang diajarkan
mudah diikuti dan berhasil dengan baik.
e)
Hukum Rekapitulasi
Merupakan pengulangan ringkasan dari kehidupan suatu bangsa
yang berlangsung secara lambat selama berabad-abad. Dengan hukum iniberarti
perkembangan jiwa anak itu merupakan ulangan dan adanya persamaan dengan
kehidupan sebelumnya (yang dilakukan oleh nenek moyang).
f)
Hukum
Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Sebagai makhluk hidup, manusia mempunyai dorongan/hasrat
untuk mempertahankan diri. Hal ini terwujud pada usaha makan ketika lapar, menyelamatkan
diri apabila ada bahaya. Pada anak kecil usaha ini diwujudkan dengan menangis, apabila
lapar, haus, rasa tidak enak badan, dan sebagainya. Kemudian si Ibu akan
tanggap dengan tanda-tanda tersebu. Dari usaha untuk memepertahankan diri
berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri.
g) Hukum predistinasi
Predistinasi
berarti nasib atau takdir. Berdasarkan hukum ini berarti betapapun sempurnanya
pembawaan, bakat dan sifat-sifat keturunan, betapapun baiknya lingkungan dan
pemeliharaan anak, serta betapapun lengkapnya sarana dan sumber penghidupan,
tetapi proses dan jalan perkembangan itu tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya tanpa izin dari Allah SWT.
D. Perbedaan pertumbuhan
fisik laki-laki dan perempuan di masa remaja
Pertumbuhan
fisik antara laki-laki dan perempuan di masa remaja sangatlah berbeda, pada
awal remaja pertumbuhan fisik perempuan umumnya lebih cepat dibanding
pertumbuhan fisik laki-laki, tetapi setelah berumur 15 tahun pada umumnya pertumbuhan fisik laki-laki tumbuh dengan
pesat.
Menurut Sarlito
Wirawan, 1991: 51 (dalam Sunarto dan Hartono, 2009) perbedaan pertumbuhan fisik
laki-laki dan perempuan di masa remaja adalah sbb:
1) Pada anak laki-laki
a) Pertumbuhan tulang-tulang
b) Testis (buah pelir) membesar
c) Tumbuhnya bulu kemaluan yang halus,
lurus dan berwarna gelap
d) Awal perubahan suara
e) Ejakulasi (keluarnya air mani)
f) Bulu kemaluan menjadi keriting
g) Pertumbuhan tinggi badan mencapai
tingkat maksimum setiap tahunnya
h) Tumbuhnya rambut-rambut halus di
wajah (kumis, jenggot)
i)
Tumbuh
bulu ketiak
j)
Akhir
perubahan suara
k) Rambut-rambut di wajah bertambah
tebal dan gelap
l)
Tumbuh
bulu di dada
2) Pada anak perempuan
a) Pertumbuhan tulang-tulang
b) Pertumbuhan payudara
c) Tumbuh bulu yang halus berwarna
gelap di kemaluan
d) Mencapai pertumbuhan tinggi badan
yang maksimal setiap tahunnya
e) Bulu kemaluan menjadi keriting
f) Menstruasi atau haid
g) Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pertumbuhan
tinggi bada selama proses puberitas terjadi juga pertambahan berat badan, yakni
sekitar 13 kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak perempuan. Inilah yang di
katakana oleh Marlina, 1990 (dalam Desmita, 2009).
4. Kebutuhan
Setiap
manusia memiliki kebutuhan yaitu berupa kebutuhan fisiologis, psikis, dan
sosiologis. Setiap orang berusaha dengan berbagai sikap dan tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhannya itu.Menurut Jumhur dan Moh. Surya, 1975 (dalam Mudjiran
2005) ada sembilan jenis kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan:
a. Untuk memperoleh kasih sayang
b. Untuk memperoleh harga diri
c. Untuk memperoleh prestasi dan posisi
d. Untuk memperoleh penghargaan yang
sama dengan orang lain
e. Untuk memperoleh kemerdekaan diri
f. Untuk memperoleh rasa aman dan
perindungan diri
g. Untuk dikenal orang lainh
h. Untuk merasa dibutuhkan orang lain
i.
Untuk
menjadi bagian dari kelompoknya
Alasan
mengapa kebutuhan sosial psikologis, kebutuhan fisik remaja, perkembangan
intelektual dan perkembangan kreativitas peserta didik kurang diperhatikan oleh
guru di sekolah, sementara isi muatan dan materi pelajaran cukup banyak mereka
terima adalah karena di sekolah pada umumnya guru lebih fokus untuk mengejar
materi ajar sesuai dengan kurikulum yang ada. Sedangkan pada kurikulum itu sendiri tidak banyak materi yang
berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Menurut Munandar
(dalam Mudjiran, 2005) pembelajaran di sekolah mempunyai kecendrungan:
a) Mengembangkan aspek kognitif saja
b) Anak-anak dibiasakan mencari jawaban
tunggal
c) Jawaban satu persoalan hendaknya
sama, konsep berpikir divergen
Adapun
tindakan yang dapat saya tempuh nantinya saat saya menjadi seorang guru antara
seperti mata pelajaran Statika Bangunan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan
intelektual dan kreativitas saya bisa membuat tugas untuk membuat tentang
perkembangan teraktual pada saat ini, seperti masalah gempa yang berhubungan
erat dengan statika bangunan (kekuatan bangunan) atau memberikan kasus baru
dalam perencanaan bangunan tahan gempa yang dapat memunculkan kreativitas
siswa.
Read, 1971
(dalam Hasibuan,2001) mengemukakan ada sejumlah hal positif yang perlu
diperhatikan guru dalam pengembangan kreatifitas siswa di sekolah yaitu:
a) Kreatifitas merupakan pengalaman
seseorang
b) Suatu produk kreatif merupakan hasil
yang belum ada sebelumnya
Guilford
(dalam Mudjiran, 2005) menjelaskan bahwa intelegensi berkaitan dengan kemampuan
berpikir, sedangkan kreatifitas berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
berpikir divergen. Pendidikan Formal di sekolah pada umumnya belum sepenuhnya berperan
mengembangkan kreativitas siswa.
5. Penumbuhan kembangan siswa di sekolah
merupakan peran, tugas dan tantangan bagi guru.
a. Upaya-upaya yang dapat saya lakukan
untuk siswa yang kurang kemampuan intelektual dan kreatifitasnya antara lain:
Sehubungan
dengan ini, Wellach dan Kogan, 1965 (dalam Hasibuan, 2001) mengemukakan pengertian
dari kreatifitas adalah suatu kemampuan untuk mengembangkan hubungan-hubungan
kognitif dalam kaitan dengan criteria tertentu, hubungan tertentu banyak
diantaranya unik.
Sedangkan
menurut Khatena, Torrace, 1973 (dalam Hasibuan, 2001) kreatifitas adalah
kekuatan imaginasi untuk menyimpang dari serangkaian persepsi ide, pemikiran
serta perasaan, dan mengaruh kehubungan baru yang bermakna.
Untuk anak yang kurang dalam segi intelektual saya akan
memberikan soal yang sesuai dengan kemampuannya dan selalu berusaha
memotivasinya dalam pengerjaan soal- soaltersebut, misalnya dengan memuji. Dan
untuk anak yang kurang kreativitasnya saya akan berusaha untuk mencari tahu
terlebih dahulubakat/minat siswa tersebut dan saya akan berusaha membangkitkan bakat
/ minatnya yang kecil tersebut dan setelah itu asaya akan memberikan penguatan
atas minatnya / bakatnya tersebut.
b. Cara/strategi yang dapat saya
lakukan untuk mengatasi siswa yang hiperaktif, nakal, suka menantang dan egois
antara lain:
Hiperaktif,
nakal, suka menantang dan egois merupakan bagian dari kelakuan menyimpang.
Menurut pandangan aliran Behaviourisme, Bill S. Reksadjaya, 1981 (dalam
Hasibuan, 2001) mengatakan bahwa prilaku menyimpang itu terjadi apabila:
1) Seseorang gagal menemukan cara-cara
penyesuaian yang cocok untuk prilakunya.
2) Seseorang belajar tentang cara-cara
penyesuaian yang salah (maladaktive dan ineffective).
3) Seseorang dihadapkan kepada
konflik-konflik yang tidak mampu diatasinya.
Untuk
siswa yang hiperaktif biasanya hal ini terjadi karena siswa tersebut ingin
mendapat perhatian atau sering dikatakan MPO (mencari perhatian orang) jika hal
ini yang terjadi saya akan member perhatian yang lebih kepada siswa tersebut,
misalnya jika siswa yang hiperaktif tersebut adalah siswa laki-laki maka siswa
seperti ini biasanya membutuhkan pengakuan, maka ia dapat diangkat menjadi
keamanan lokal.
Dengan diberikan tanggung jawab seperti itu semoga saja ia mulai
berubah dan mampu memberikan siatuasi yang mendukung di kelas.
c. Di sekolah anak kreatif kurang diperhatikan
bahkan diabaikan oleh guru. Sehubungan dengan itu upaya-upaya yang dapat saya
lakukan untuk menumbuh kembangkan kreatifitas mereka antara lain.
Saya akan berusaha untuk mengembangkan kreatifitasnya
tersebut, misalnya dalam mata pelajaran Statika Bangunan saya akan memancing
kreatifitas siswa dengan memberikan soal yang jawabannya tidak lagi ada di
buku, tetapi lebih merupakan aplikasi dan jawaban tersebut juga tidak hanya
punya satu jawaban, seperti memberikan soal tentang penyebab keruntuhan
bangunan pasca gempa dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keruntuhan
bangunan saat terjadi gempa.
KEPUSTAKAAN
Desmita.
2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hasibuan,
Akhyar. 2001. Buku Bahan Ajar Ilmu Prilaku (Psikologi). Padang: Depkes RI.
Mudjiran,
dkk. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.
Sunarto
dan Hartono.
2002.
Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.